Brian : You cannot go without say good bye |
Saya percaya, pecinta film yang mengikuti serial film Fast and Furious kenal dengan Brian O’conner yang diperankan oleh Paul Walker. Aktor tersebut telah meninggal dunia pada 1 Desember 2013 karena kecelakaan mobil. Pasti sudah tahu juga, saat dia meninggal, proyek serial film Fast and Furious sedang berjalan dengan serialnya yang ke-7. Disini saya akan menceritakan kembali tentang Fast and Furious dan beberapa yang membuat saya masih menyukainya.
Akhirnya film yang berjudul Furious 7 pun tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 1 April 2015. Seperti yang diberitakan sebelum film ini tayang, bahwa peran Brian masih tetap hidup. Ya! sosok Brian tetap hidup di sepanjang film. Bahkan kecanggihan CGI berhasil membuat saya bingung. Scene mana yang menggunakan Paul Walker asli dan yang bukan Paul Walker. Kecuali di scene akhiran antara Brian dan Dom saat mereka berdua berada dalam mobil masing-masing. Senyuman dan mimik wajah Brian dalam mobil Toyota Supra lebih mirip Cody Walker.
Scene perpisahan yang begitu manis sukses membuat saya sangat menyukai film Furious 7. Saya ingat, scene itu mirip dengan scene terakhir di film Fast and Furious (2001). Bedanya, scene terakhir di film tersebut adalah akhir dari pertarungan antara Brian dan Dom yang kemudian menjadi awal dari persahabatan mereka di film Fast and Furious 4 (2009). Sedangkan di scene terakhir Furious 7 digambarkan bahwa Brian menyusul Dom yang pergi tanpa pamitan. “You cannot go without say goodbye” adalah dialog Brian kepada Dom saat mobilnya berhenti di sebelah kiri Dom. Kemudian mereka berdua jalan menggunakan mobil berjejeran tanpa kebut-kebutan. Akhir film, mereka berdua memilih jalan yang berbeda di persimpangan. Backsound lagu See You Again – Wiz Khalifa ft. Charlie Puth sempat membuat air mata tiba-tiba menetes. Scene ini membuat saya bertanya-tanya. Apakah ini awal dari kehilangan Brian untuk film Fast and Furious selanjutnya? Atau sekedar scene perpisahan untuk menghormati Paul Walker?
...one last ride..
Mengulas sedikit tentang hal tersebut. Dominic Toretto mengucapkan kalimat “one last ride” sebelum memulai pertarungan dengan Deckard Shaw yang diperankan oleh Jason Statham. Mungkin maksud dari kalimat tersebut adalah pertarungan yang terakhir. Karena sebelumnya Dom sudah menikmati hari-harinya bersama Letty, Brian yang sudah memilih mengemudi mobil keluarga ketimbang mobil balap.
Mundur di film Fast Five, ketika pertama kali kelompok Dom bertemu untuk sebuah misi merampas uang milik gembong narkoba : Hernan Reyes. Sebelum memulai perang, Dom menyampaikan pidato singkat kepada kelompoknya, bahwa keluarga adalah harta yang paling penting. Mulai dari pidato Dom ini, menurut saya film serial Fast and Furious selanjutnya menjadi film keluarga yang ber-genre action.
Selanjutnya di film Fast and Furious 6, ketika seluruh kelompok sudah menikmati kehidupannya masing-masing. Seperti Brian bahagia bersama Mia yang melahirkan anak mereka, Dom yang memulai kehidupan baru bersama pacar barunya : Elena. Awal scene, Brian dan Dom menggunakan mobil sedang kebut-kebutan menuju tempat kelahiran anak Brian. Saat Brian akan masuk mellihat persalinan, Dom mengatakan kepada Brian, bahwa setelah masuk ke pintu persalinan, kehidupannya akan berubah. Masalah dalam film mulai muncul ketika Hobbs mendatangi kediaman Dom dengan tujuan meminta bantuan kepada Dom dan kelompoknya. Hobbs membutuhkan kelompok Dom untuk menangkap Owen Shaw dengan imbalan bebas dari daftar buronan dan mendapatkan Letty kembali.
Dari beberapa alur cerita film tersebut sudah jelas, bahwa serial film Fast and Furious masih menyajikan cerita. Sekarang, bagaimana dengan Fast and Furious 8 yang kabarnya akan tayang pada tanggal 14 April 2017? Apakah Brian masih muncul dengan sosok Paul Walker? atau malah film tentang kehilangan Paul Walker? Yang jelas banyak kabar tentang film Fast and Furious 8 adalah persembahan dari Paul Walker. Kabarnya Kurt Russell yang menjaga Mia di film Furious 7 menjadi benang merah untuk film Fast and Furious 8. Bagaimana cerita dalam Fast and Furious 8, saya berdoa semoga diberi kesehatan dan umur pajang untuk bisa menontonnya.
Sekedar berbagi cerita, bahwa pertama kali saya menyukai film adalah film 2 Fast 2 Furious karena dulu sering tayang di TV. Kemudian saya telat mengetahui ada film Fast and Furious pertama setelah banyak menonton film 2 Fast 2 Furious. Film Tokyo Drift sempat membuat saya kecewa. Alasannya tidak ada tokoh Brian O’Conner dan Roman Pearce. Kerjasamanya, kekonyolannya, keberaniannya, sering menjadikan bahan fantasi saat saya tumbuh dewasa bersama teman-teman.
Dalam film 2 Fast and 2 Furious juga mengisahkan para pembalap Miami yang melawan polisi. Saat masih SMP, jujur, saya sempat tidak menyukai Polisi. Saya punya pengalaman ditilang dan kena denda karna membawa motor belum punya SIM. Menonton film 2 Fast 2 Furious pada waktu itu benar-benar seperti membenarkan bahwa Polisi harus dilawan. Tentunya itu adalah pemikiran yang salah. Tetapi seklailagi, itu dulu, masa lalu, saat masih SMP kelas 1.
Mulai dari Fast Five, serial film action ini sering menonjolkan nilai kekeluargaan. Bagaimana menceritakan bertarung di jalan, bertarung dengan para penguasa dengan cara jalanan adalah beberapa plot yang menunjukkan ini adalah film ber-genre action. Tetapi bagaimana kakak yang menjaga adiknya, bagaimana sahabat menolong sahabatnya, kerenggangan dalam persahabatan kemudian bersatu dalam persahabatan adalah pesan moral yang paling saya suka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar